Ketum PP Perti Instruksikan Supaya Mesjid Dijadikan Pusat Pengembangan Peradaban Islam

KANALSUMATERA.com - Masjid sebagai rumah ibadah umat Islam memiliki peran strategis dalam urusan-urusan keumatan. Masjid tidak semata tempat melaksanakan ibadah yang sifatnya ubudiyah, tetapi juga mencakup urusan sosial, ekonomi, kemanusian bahkan politik.
Hal itu disampaikan oleh Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Persatuan Tarbiyah Islamiyah (PERTI) Buya HM. Syarfi Hutauruk sesaat setelah mengikuti buka puasa bersama Ketua Umum Dewan Masjid Indonesia (DMI), Jusuf Kalla, di Kebayoran Baru, Jakarta, pada Rabu (12/4-23).
"Bukan politik praktis, tapi politik edukatif. Masjid harus menjadi tempat dimana umat Islam mendapatkan pendidikan politik yang Islami sesuai dengan syariat Islam," kata Walikota Sibolga periode 2010-2015 dan 2016-2021 ini.
Menurut Buya Syarfi, masjid tidak dijadikan sebagai tempat berpolitik praktis, namun sebagai media menjabarkan tatanan politik yang sesuai dengan syariat Islam.
Terkait DMI, lanjut Buya Syarfi, ada semangat yang sama antara DMI dan Perti dalam mengembalikan peran dan fungsi masjid. Di zaman Rasulullah, masjid menjadi pusat pengembangan peradaban Islam.
Baca: Erick Thohir Lanjutkan Turnamen Liga 2 dan 3 Mulai Juni Mendatang
"Bahkan pada masa itu, Rasulullah SAW menjadikan masjid sebagai tempat mengatur strategi perang. Artinya, untuk persoalan-persoalan paling fundamental dalam Islam, masjid dapat dijadikan sarananya," jelasnya.
Hal urgen lainnya terkait peran masjid, lanjut mantan anggota DPR RI selama tiga periode ini, yaitu menjadikan masjid sebagai pusat pemberdayaan ekonomi umat. Beliau mencontohkan Masjid Jogokaryan, Yogyakarta, sebagai salah satu cantoh masjid yang berhasil mengembangkan ekonomi ummmat di sekitarnya.
"Jadi, tidak selalu untuk sholat atau perayaan hari-hari besar agama. Namun, jauh lebih penting lagi, aktivitas di masjid harus dapat menyentuh persoalan-persoalan paling mendasar dalam Islam, termasuk persoalan ekonomi. Dari masjid kita harus bisa melahirkan wirausahawan-wirausahawan baru yang akan menggeliatkan ekonomi umat ke depan," terangnya, sebagaimana dikutif www.etalasenasional.com
Sejumlah tokoh tampak hadir pada acara buka puasa di rumah Jusuf Kalla tersebut, antara lain mantan Ketua Umum Muhammadiyah Din Syamsudin, Ketua Umum PB Al Wasliyah Yunar Yusuf Rangkuti, Sekjend DMI Imam Addaruqutni, mantan Rektor UIN Syarif Hidayatullah Komaruddin Hidayat, dan Rektor Universitas Paramadina Didik J Rachbini. *